Jumat, Maret 18, 2011

Puasa Ayyamul Bidh

erpuasa tiga hari setiap bulan disunnahkan dan nilainya terhitung seperti puasa dahr (setahun), karena amal shalih dalam Islam diganjar sepuluh kali lipat. Berpuasa sehari diganjar seperti puasa sepuluh hari. Maka siapa yang berpuasa tiga hari setiap bulannya, dia terhitung berpuasa setahun penuh.

Dari Abdullah bin ‘Amru bin Al-’Ash, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Puasalah tiga hari dari setiap bulan. Sesungguhnya amal kebajikan itu ganjarannya sepuluh kali lipat, seolah ia seperti berpuasa sepanjang tahun.” (HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud, dan an Nasai)

Dan disunnahkan melaksanakannya pada Ayyamul Bidh (hari-hari putih), yaitu tanggal 13, 14, dan 15 dari bulan Hijriyah. Berdasarkan riwayat Abi Dzarr, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

يَا أَبَا ذَرٍّ إِذَا صُمْتَ مِنْ الشَّهْرِ ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ فَصُمْ ثَلَاثَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَ

“Wahai Abu Dzarr, jika engkau ingin berpuasa tiga hari dari salah satu bulan, maka berpuasalah pada hari ketiga belas, empat belas, dan lima belas.” (HR. At Tirmidzi)

Dari Jabir bin Abdillah, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda;

صِيَامُ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ صِيَامُ الدَّهْرِ وَأَيَّامُ الْبِيضِ صَبِيحَةَ ثَلَاثَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَ

“Puasa tiga hari setiap bulan adalah puasa dahr (puasa setahun). Dan puasa ayyamul bidh (hari-hari putih) adalah hari ketiga belas, empat belas, dan lima belas.” (HR. An Nasai dan dishahihkan al Albani)

Kamis, Maret 17, 2011

Buku Bagus

Knights Templar, Knights of Christ
Diposting oleh Syafruddin pada Apr 28, '08 6:21 PM untuk semuanya
Kategori: Buku-buku
Jenis Referensi
Penulis: Rizki Ridyasmara
Konspirasi Berbahaya Biarawan Sion

Judul buku : Knights Templar, Knights of Christ
Penulis : Rizki Ridyasmara
Penerbit : Pustaka Al-Kautsar, Jakarta
Edisi : Pertama, Oktober 2006
Tebal buku : xliv + 440 hlm.; 24,5 cm. (Hard cover)

Apakah anda termasuk yang larut dalam serunya petualangan yang diciptakan Dan Brown dalam karya fenomenalnya The Da Vinci Code (2005)? Pemecahan aneka simbol dan penelusuran sejarah masa silam yang dituangkan secara menegangkan oleh Brown, ternyata telah memukau dunia.
Banyak yang surprise, namun tidak sedikit yang gerah dibuatnya. Bisa jadi anda termasuk salah satu dari mereka. Mungkin—dari jenis manapun anda—hingga kini. Anda masih tetap penasaran dengan fakta-fakta lain yang masih tersembunyi dan belum diulas secara mendalam dalam The Da Vinci Code.
Mungkin tidak salah jika dikatakan bahwa The Da Vinci Code sesungguhnya hanyalah awal dari upaya mengungkap sebuah gerakan rahasia yang diduga kuat menjadi dalang dari hampir semua peristiwa kelam (yang mengenaskan) dalam sejarah umat manusia. Gerakan yang dimaksud itu bernama Biarawan Sion.
Istilah “Biarawan Sion” semakin dikenal setelah Dan Brown menyebut-nyebut dalam The Da Vinci Code. Dia menyebutkan bahwa organisasi ini adalah sebuah fakta. Dan Rizki Ridyasmara melalui bukunya Knights Templar, Knights of Christ, semakin menguatkan kebenaran fakta yang diungkap Dan Brown.
Kesan yang ditangkap setelah membaca buku The Da Vinci Code, seolah-olah Biarawan Sion adalah “korban”. Tetapi Rizki Ridyasmara melalui bukunya, Knights Templar, Knights of Christ mengungkap fakta bahwa Biarawan Sion justru adalah organisasi paling berbahaya yang harus diwaspadai. Mula-mula dari Perang Salib (Crusader), Perang Dunia ke-II hingga “perang melawan terorisme” yang dikumandangkan oleh Amerika Serikat dan negara sekutunya sekarang ini, diduga merupakan konspirasi keji organisasi Biarawan Sion.
Buku Knights Templar, Knights of Christ (Ksatria Biara, Ksatria Kristus) mengungkap lebih jauh tentang gerakan konspirasi yang dilakukan Biarawan Sion ini—yang belum diungkap Dan Brown dalam The Da Vinci Code.
Rizki Ridyasmara, penulis buku Knights Templar, Knights of Christ ini adalah peneliti gerakan Zionisme di dunia. Melalui buku ini, ia mencoba mengajak pembaca untuk melanjutkan “petualangan seru” menelusuri jejak-jejak Biarawan Sion—gerakan rahasia yang diyakini berada di belakang Knights Templar. Ksatria Biara ini melakukan konspirasi dan lobi-lobi politik tingkat tinggi dunia hingga kini yang mengejawantah dalam berbagai bentuk organisasi terbuka maupun tertutup seperti Freemason, The Federal Reserve, IMF, dan The Judeo Christianity. Konspirasi yang tak pernah diduga sebelumnya.
Buku karya Rizki ini sesungguhnya satu roh dengan The Holy Blood and the Holy Grail (Michael Baigent, Richard Leigh, dan Henry Lincoln) dan The Da Vinci Code (Dan Brown). Paparan sejarah yang dikemukakan oleh kaum the free thinkers dan para kritisi sejarah kekristenan lebih dapat dipercaya ketimbang Injil yang sekarang beredar di tengah umat manusia.
Sejarah resmi masa kini merupakan cerita yang telah mendapat ‘segel resmi’. Telah disetujui oleh pihak yang berkuasa, walau belum tentu yang paling benar. Injil yang resmi beredar sekarang ini telah melalui seleksi yang kasar dan diikuti pembunuhan dan pengusiran yang dilakukan Kaisar Romawi, Gaius Flavius Valerius Aurelius Constantinus (The Great Constantine), yang didukung oleh penganut Trinitas. Sebuah Injil yang pro status quo, lebih memihak kepada tahta dan kekuasaan ketimbang kebenaran (fakta suci).
Ada banyak pertanyaan yang ingin dikupas. Adakah Biarawan Sion masih ada hingga sekarang—seperti yang ditegaskan oleh Michael Baigent, cs. Dalam buku The Holy Blood and the Holy Grail dan sejumlah peneliti lainnya—dan tetap bermain di belakang layar rezim penguasa dunia, pengusaha tinggi, jenderal berpengaruh, dan juga seniman serta artis papan atas.
Mereka—dengan nama yang bisa saja berganti-ganti—tetap bekerja hingga cita-cita satu pemerintahan dunia di bawah kepemimpinan Amerika Serikat (Pax Americana) tercipta sebagai pro-kondisi hadirnya “raja-pendeta” untuk berkuasa kembali mendirikan kerajaan di dunia?
Membaca buku ini seperti menyimak sebuah novel thriller, menegangkan dengan gemeretak geraham gregetan—penuh dengan konspirasi tingkat tinggi yang mengerikan, jahat, dan merusak tatanan dunia.©

Syafruddin Azhar adalah pengamat perbukuan dan peneliti pada Lembaga Pemerhati Kebijakan Publik (LPKP) Jakarta.

Cerita Hikmah

Suatu ketika dipagi hari, seorang pemuda yang baru saja mentamatkan sekolah menengahnya berbicara dengan Ibunya. Ia mengutarakan keinginannya untuk bisa melanjutkan sekolah ke bangku perkuliahan.
"Ibu, aku kan sudah lulus, Aku pngen bgt bisa kuliah kayak teman - teman yang lain. Aku ingin terus belajar Bu", kata si anak. mendengar keinginan si anak, ibunya hanya terdiam, dan perlahan terlihat air mata menetes di pipinya.
"Nak, syukur alhamdulillah kamu telah berhasil menyelesaikan masa sekolah menengahmu. Sungguh keinginanmu untuk melanjutkan kuliah sangatlah baik, Namun kamu pun pasti tahu akan realita yang kita hadapi, Bapakmu hanyalah seorang kuli bangunan, dan itupun tak selalu mendapatkan pekerjaan, bahkan terkadang harus menganggur hingga sedemikian lamanya, dan lihat adik - adikmu yang masih kecil, Bapakmu masih harus berjuang dengan segenap tenaganya untuk membiayai sekolah adikmu dan untuk membeli susu adik kecilmu. Syukur alhamdulillah kamu bisa menyelesaikan sekolahmu, itupun karena kamu mendapatkan dana bantuan beasiswa dari pemerintah, jika tidak, mungkin saja kamu sudah sejak lama dikeluarkan dari sekolah karena tdk bisa membayar SPP..", tutur sang ibu.
"Ibu, memang benar yang Ibu katakan, tapi Aku ingin kuliah Bu!! coba lihat anak - anak diluar sana, ada yang anak seorang pemulung namun ia bisa kuliah, bukankah bangku kuliah tidak memandang anak siapakah kita Bu?? Ibu tidak usah khawatir untuk masalah biaya, Kan ada kampus yang memang gratis selama kuliahnya, lagipula diluar sana banyak sekali orang yang menawarkan beasiswa, Aku yakin pasti bisa mendapatkannya, Aku yakin pasti bisa kuliah..", tutur si Anak menegaskan tekadnya untuk bisa kuliah.
"Lantas bagaimana dengan uang saku sehari - hari mu untuk kuliah??"
"Aku akan coba kuliah sambil mencari sampingan Bu, jika nanti ada dan tidak ada uang saku aku akan tetap berangkat kuliah Bu, meskipun harus berjalan seberapapun jauhnya, dan meskipun harus menahan lapar dan dahaga. Aku ingin tetap melanjutkan pendidikan hingga ke Bangku perkuliahan. karena aku yakin Jika kita mempunyai keinginan dan tekad yang kuat, ALLah pasti akan memberikan jalan, asalkan kita tidak menyerah dan tetap berusaha. Aku hanya ingin Ibu dan Bapak merestui akan pilihan yang akan aku jalani..", tutur si anak meyakinkan Ibunya.
"Nak, jika memang sedemikian kerasnya keinginanmu, Ibu dan Bapak tentu tidak bisa melarang, karena mau bagaimanapun kamulah yang akan menjalankan hidupmu, Kamu adalah seorang anak laki - laki yang sudah dewasa, tidak selamanya kamu akan terus bersama orang tua, Kamu yang berhak menentukan masa depanmu, hanya Ibu sudah mengingatkan bahwa Ibu dan Bapak tidak sanggup membiayai kamu untuk kuliah dan jika kamu beruntung mendapatkan beasiswa, kemungkinan Ibu dan Bapakmu tidak sepenuhnya bisa memenuhi biaya uang saku harianmu untuk kuliah..Ibu dan Bapak InsyaAllah akan merestui pilihan yang kau ambil ini..", jawab sang Ibu.
"Terimakasih Ibu", tutur sang anak tersenyum bahagia dan lalu memeluk Ibunya. Mereka berduapun tenggelam dalam kehauran.

-------------------------------------------------------------------------------------

Esok adalah Hari dimana sebuah institusi Sekolah tinggi pemerintah akan mengadakan tes masuk penerimaan mahasiwa baru. Pemuda itupun turut serta dalam mengikuti tes tersebut setelah sebelumnya berhasil lolos dari seleksi tahap pendaftaran. Ia mengikuti tes dengan baik dan sangat berharap bisa lolos dan diterima menjadi mahasiswa dikampus tersebut, karena kampus itu memang membebaskan biaya kuliahnya dan langsung menyalurkan bekerja ketika telah lulus.
Hari demi hari berlalu setelah hari tes tersebut, pemuda ini tidak henti - henti dan lelahnya bermunajat kepada ALLah SWT agar dapat lolos dan diterima dikampus tersebut, hingga akhirnya tibalah waktu pengumuman hasil tes tersebut.
"Ibu, hari ini pengumuman hasil tes masuk, doakan aku agar hasilnya lolos dan diterima dikampus tersebut.", tutur si anak meminta doa kepada ibunya sebelum berangkat untuk melijat pengumuman tes.
"Ibu dan Bapak senantiasa mendoakan yang terbaik bagimu, Nak",jawab sang Ibu,kemudian si anak mencium tangan Ibunya dan berpamitan untuk segera melihat hasil tesnya.

Sesampainya dilokasi pengumuman,dengan langkah sigap dan semangat pemuda tersebut mencari papan pengumuman hasil tes tersebut, dan terlihatlah kerumunan orang yang sedang berebut untuk bisa melihat papan pengumuman tersebut. Pemuda itupun menghampiri dan dengan mengeluarkan segenap tenaganya untuk berdesak - desakkan akhirnya ia tiba didepan papan pengumuman tersebut. Dengan sangat teliti ia memeriksa papan pengumuman tersebut, namun ia sama sekali tidak dapat menemukan namanya tertera disana. Berulang kali ia memeriksa kembali papan pengumuman tersebut, namun tetap saja hasilnya nihil. pemuda itupun kemudian menyerah dan memisahkan diri dari kerumunan orang - orang yang berdesakan untuk melihat papan pengumuman tersebut. Langkahnya yang sebelumnya sigap dan semangat berubah menjadi gontai dan lemas, ia pun kemudian duduk sejenak merenungi sebuah kenyataan yang baro saja ia terima. Ia meresa pupus sudah harapannya untuk bisa kuliah, ia tidak lolos tes masuk satu - satunya kampus yang ada di negaranya yang membebaskan biaya kuliah untuk mahasiswanya. Tak lama kemudian adzan berkumandang, pemuda tersebut kemudian bergegas untuk menjemput panggilan Cinta Tuhannya. ia menunaikan sholat di mesjid yang berada dikampus tersebut. Selesai sholat ia melihat disekitarnya terdapat mahasiswa kampus tersebut yang juga melaksanakan sholat, dalam lubuk hati kecil pemuda tersebut tetap terbesit sebuah keinginan untuk bisa kuliah, ia yakin bahwa suatu saat ia pasti bisa untuk kuliah, dan kemudian ia memutuskan untuk bekerja terlebih dahulu dan mengumpulkan uang selama setahun. Targetnya tahun depan harus bisa kuliah dengan uang yang dikumpulkan dari berkernja.

Rabu, Maret 16, 2011

ملامح عامة عن التقابل اللغوي

الباب الأول
مقدمة
‌أ. خلفية البحث
اللغة طريقة إنسانية خالصة للاتصال الذي يتم بواسطة نظام من الرموز التي تنتج طواعيا ، ولا توجد لغتان تتماثل تراكيبهما تماما، ثم إن تعليم أية لغة لأجنبي عنها مشكلة تستحق التفكير والبحث والاهتمام، لهذا ظهرت عدة وسائل التعليم اللغوي ، وكذلك وجدت العديدة من المحاولات لإيجاد أنواع من الطرق لتعليم اللغة في وقت قصير وبجهد معقول وأقل صعوبة ونتج عن ذلك ظهور عدة الطرق للتعليم، منها : الطريقة التوليفية والطريقة المباشرة وكذلك من هذه المحاولات ظهور التقابل اللغوي.

‌ب. أسئلة البحث
1. ما مفهوم التقابل اللغوي؟
2. كيف نشأة التقابل اللغوي؟
3. ما أهداف التقابل اللغوي؟

‌ج. أهداف البحث
1. معرفة مفهوم التقابل اللغوي
2. معرفة نشأة التقابل اللغوي
3. معرفة أهداف التقابل اللغوي



الباب الثاني
ملامح عامة عن التقابل اللغوي

‌أ. مفهوم التقابل اللغوي
التقابل: هو المقارنة بين اللغتين ليستا مشتركتين في أرومة واحدة، كالمقابلة بين الفرنسية والعربية مثلا أو بين الإنجليزية والعربية ، أما إذا كانت المقارنة بين لغتين من أرومة واحدة كالعربية والعبرية مثلا – وهما من الأصل السامي- فهذا يدخل في مجال علم اللغة المقارنة. ونهاك فرق بين المقابلة اللغوية والمقارنة اللغوية ، فعلم اللغة المقارنة يقارن اللغات المنتمية إلى أسرة لغوية واحدة ، ويهتم في المقام الأول بالاستخدام الأقدم في هذه اللغات للوصول إلى اللغة التي تخرجت عنها كل هذه اللغات. ولذلك فعلم اللغات المقارنة ذو هدف تاريخي يحاول به كشف جوانب في الماضي البعيد، أما علم اللغة التقابلي فلا شأن له بهذه الاهتمامات التاريخية ودراسته ذات هدف تطبيقي في تعليم اللغات، ولذلك فالدراسة التقابلية ممكنة بين لغتين من أسرة واحدة أو من أسرتين مختلفتين لا يهدف التعرف على الأصل القديم ولكن يهدف التعرف على الفروق الصرفية النحوية والمعجمية بين النظامين اللغويين .
ويستنتج مما سبق أن التقابلية هي دراسة تبحث عن إبراز أوجه التشابه وأوجه الخلاف بين اللغتين المختلفتين في الأصل – لغة الأم واللغة الثانية المنشودة في نظام الأصوات وبناء الكلمة والجملة، ونظام الدلالة والتعامل مع أوجه الخلاف على أنها تنبوءات لنوعية الصعوبات والمشاكل التي سيواجهها المتعلم اللغة الثانية من جراء تداخل لغة الأم.
يقصـد بالتقابل اللغوي، أو التحليل التقابلي إجراء دراسة يقارن فيها الباحث بين لغتين أو أكثر، مبيناً عناصر التماثل والتشابه والاختلاف بين اللغات، بهدف التنبؤ بالصعوبات التي يتوقع أن يواجهها الدارسون عند تعلمهم لغة أجنبية. وهذا بالتالي يساعد في عدة أمور ؛ منها : تأليف الكتب والمواد التعليمية المناسبة، وإعداد الاختبارات اللغوية المناسبة أيضاً. وغير ذلك من المجالات العملية التعليمية.
ويُعتبر هذا الاتجاه في الدراسات اللغوية امتداداً للحركة الرائدة التي قادها روبرت لادو عندما أصدر كتابه "Linguistics Across Cultures"، وفيه يقدم منهجاً للدراسات التقابلية بين لغتين، مبيناً كيفية الاستفادة منها في تعليم إحداها. وكان يمثل شكلاً عملياً من أشكال الاستفادة من نتائج اللـــــــــغويات في تعليم اللغات. والتحليل التقابلي لا يقارن لغة بلغة، وإنما يقارن مستوى بمستوى, أو نظاما بنظام. أو فصيلة بفصيلة .
نحاول في هذا الفصل وضع علم اللغة التقابلي موضيع التطبيق العـــــملي و لنأخذ اللغات الانجلزية و الفرنسية من ناحية و هي من اللغات الهندو أورية. و اللغات العربية من ناحية أخرى؛ وهي من اللغات السامية مجالا لهذا التطبيق.
أوّل ما يتبادر إلى الذهن من فروق صوتية أنّ اللغة العربية لايبدأ فيها بالساكن و هذه القاعدة هي التي بنيت عليها فكرة همزة الوصل و همزة القطع؛ فما كان أوّله متحر كان من الكلمات المبدوءة بالهمزة كانت همزته همزة قطع، كالفعل الماضي الرباعي : أعرب، أكرم،.... وكأسماء الأعلام: أحمد، إسماعيل، و كالأفعال الثلاثية المبدوءة بالهمزة نحو أخذ، أكل.

أمّا ما كان أوله ساكنا فلابدّ حينئذ من همزة وصل؛ وهي التي يتوصل بواسطتها إلى النطق بالحرف الأول الساكن مثل: استنتج، انطلق ويتفق من هذا الأسماء العشرة التي سمع عن العرب أنّ همزتها همزة وصل، فهي جميعها تبدأ بالساكن نحو: ابن، و اثنان و امرأة و اسم- ويدل على صحة ذلك أيضا أننا نحذف التنوين من الاسم الذي يضاف إلى (ابن)؛ لأنّ التنوين حرف متحرك وقع بعده حرف ساكن. أمّا في اللغة الإنجلزية فنجد كلمات كثيرة تبدأ بالساكن مثل: Station, Small, Stay, Bring، دون حاجة إلى حرف قبل (s) أو (b) لكي يتوصل بواسطة إلى النطق به، وهذا بسبب صعوبة بالغة لمن يتعلم اللغة الانجلزية من غير الناطقين بها؛ إذ تراه مضطرا إلى النطق بالهمزة قبل الحرف (s) فيقول استاشن، أو مضطرا إلى كسر حرف (b) في bring فيقول بريج. و ربما قطع الهمزة في قوله استاشن و استاى.
وغير بعيد عنا أيضا في هذا المجال أنّ في العربية حروفا لانظير لها الإنجلزية كالحاء التي ينطقها الإنجلزي هاء؛ والحاء التي ينطقها كا....فيها إشمام بسيط من الحاء. وكذلك حرف الضاد_ الذي سميت به العربية _ لاوجود له في الإنجلزية، ولافي الفرنيسية، و ما الضاد إلا دال مفخمة إذا نطق بها الإنجلزي أو الفرنسي أزال عنها التفخيم، و نطقها دالا، أما حرف الغين فيكتب في الإنجلزية (gh) إذا أرادنا أن نكتب كلمة مثل (عاقل) والعين ينطقها الإنجلزي همزة.
وفرق آخر بين اللغتين سبب صعوبة على الدارس و المدرس كليهما هو أن في الإنجزية كلمات بها عدد من الرموز الصوتية التي لاينطق بها أي أنّ الحروف المكتوبة أكثر عددا من الحروف المنطوق، نحو كلمتي write, daughter ونجد هذه الظاهرة معكوسة في العربية، فاسما الإشارة هؤلاء وهذا دون ألف بعد الهاء، ومع ذلك تنطق الهاء وبعدها مد بالألف.
أمـا عن المفردات فنجد في الإنجلزية كلمة uncle دالة على العم أو المحال أو زوج العمة أو زوج المحالة؛ دون التفريق بين هذه الدلالات كلها، ومثلها في ذلك كلمة oncle الفرنسية. والكلمة الإنجلزية aunt والفرنسية tante لها المعانى التى ذكرت ولكنهاللمؤنث. وكلمة nephew الإنجليزية و neveu الفرنسية لابن ألأخ أو اللأخت، و كلمة niece الإنجلزية و niéce الفرنسية لابنة الأخ وابنة الأخت. كل ذلك دون تفريق بين ما يعزى إلى المذكر وما يعزى إلى المؤنث يعكس العربية التي تضع الدلالات المختلفة للمدلولات المختلفة، وتفريق بين ماكان راجعا في قرابته إلى المذكر وما كان راجعا إلى المؤتث. وهذا بلا شك يثير انتباه الدراس العربية من غير أبنائها، وتكون المسألة عنده أصعب بكثير عمّا هي في لغته.
وربما كان للمدلول الواحد في الإنجلزية عدد من الكلمات كقولهم his son in low ((ابنه في القانون)) وهم يعنون بذلك مدلولا واحدا في العربية وهو (صهره)، وعكسها his father in low تعني في العربية حماه.
ومما يلفت النطر فى التركيب , ويدخل حفا فى المجال التطبقى لعلم اللغة التقابلى- تركيب الجملة فى كل من اللغة العربية من ناحية، واللغتين الانجليزية والفرنسية من ناحية أخرى. فاللغة العربية لا تستعمل لفظا يرطب بين المبتدأ والخبر. بل يأتى المبتدأ متلوا بالخبر ليس غير، بعكس اللغتين الانجليزية والفريسية اللتين تأتيان بالمبتدأ subject وبعده الرابطة coupla ثم يلهما الخبر .predicate والرابطة فى الانجليزية فعل الكينونة (v. to be) وكذلك فى الفرنسية (v. etre) فيقال مثلا فى ترجمة (الولد مؤدب) (the boy is plite).

‌ب. ظهر التحليل التقابلي :
ظهر دور التحليل التقابلي بصـورة علمية في الخمسينات من القرن الميلادي الماضي, وكان من رواد هذا الأسلوب في اختيار المادة اللغوية لإعداد الكتب التعليمية على لادو عام 1945 في الولايات المتحدة الأمريكية وهو إجراء الدراسات التقابلية بين اللغات المختلفة للتعرف على ما يجب تقديمه لدارس اللغات الأجنبية. ونهج بعض علماء اللغة نهجه وأصبحت دراسة عالمية اهتم بها علماء اللغة عند وضع المنهج اللغوي. وفي عام 1957م ظهر أول كتاب بالإنجليزية وضعه اللغوي المعروف الدكتور روبرت لادو (Linguistic Across Culture ) ليرشد الباحثين إلى إجراء الدراسات التقابلية , وقد ذكر أن من أهم فوائد التحليل التقابلي الانتفاع به في مجال إعداد المواد التعليمية فيقول في ذلك :" وأهم شيء في إعداد المواد التعليمية هو مقارنة اللغة والثقافة الأصليتين (للدارس ) باللغة والثقافة الأجنبيتين , وذلك من أجل التعرف على العقبات التي لابد من تذليلها في أثناء التدريس " .

‌ج. أهداف التحليل التقابلي
ويهدف التحليل التقابلي إلى ثلاثة أهداف:
1- فحص أوجه الاختلاف والتشابه بين اللغات.
من الحقائق المقررة أن أوجها مشتركة تجمع اللغات جميعها، وهي التي يسعى العلماء الآن إلى بحثها فيما يعرف " بالكليات اللغوية". على أنه من الحقائق المقررة أيضا أن اللغة تختلف فيما بينها من حيث البنية على المستويات اللغوية جميعا، إذ الاختلاف موجود فى الأصوات، وفى الكلمة وفى الجملة، وفى المعجم.
2- التنبؤ بالمشكلات التي تنشأ عند تعليم لغة أجنبية ومحاولة تفسير هذه المشكلات.
فينهض على افتراض علمي بأن مشكلات تعلم لغة أجنبية تتوافق مع حجم الاختلاف بين اللغة الأولى للمتعلم واللغة الأجنبية؛ إذ كلما كان الاختلاف كبيرا كانت المشكلات كثيرة. وحين نضع أيدينا على طبيعة هذا الاختلاف يمكننا أن نتنبأ بالمشكلات التي ستنجم عند التطبيق العملي في عملية التعليم, ويمكننا أيضا أن نفسر طبيعة هذه المشكلات. فالتقابل بين العربية والإنجليزية مثلا يشير إلى وجود اختلافات بنائية كثيرة على المستويات اللغوية جميعها؛ فأصوات العين والحاء والخاء والغين مثلا ليس لها مقابل في الإنجليزية, وبعض الصيغ الفعلية في العربية مثل صيغة (فاعَلَ) ليس لها نظير فيها كذلك, والنعت يسبق المنعوت في الإنجليزية ويتأخر عنه في العربية, واسم الموصول يمكن أن يأتي بعد اسم نكرة في الإنجليزية, ولا يجوز ذلك العربية, وكلمة العم والخال لها مقابل إنجليزي واحد, وبعض ألفاظ القرابة ليس لها مقابل على الإطلاق. من هنا نتوقع أن يواجه متعلم لغته الأولى الإنجليزية مشكلات عند تعلمه العربية في بعض الظواهر؛ إذ من المتوقع جدا أن نجد جملة من مثل: رأيت طالبا الذي نجح.
3- الإسهام في تطوير مواد دراسية لتعليم اللغة الأجنبية.
فهو ثمرة طبيعية للهدفين السابقين ؛ فإذا توصلنا إلى وصف تقابلي لأنظمة اللغتين , وحددنا ما نتوقعه من مشكلات في ضوء هذا الوصف , أمكننا أن نطوّر مواد دراسية تواجه هذه المشكلات ابتداءً . وقد كان فريز يؤكد منذ أول الأمر أن أفضل المواد فاعلية في تعليم اللغة الأجنبية هي تلك المواد التي تستند إلى وصف علمي لهذه اللغة , وعلى وصف علمي مواز للغة الأم .
ورغم ما يبديه بعض الباحثين من تحفظ على هذا المبدأ فإنّ التحليل التقابلي أثبت نفعاً حقيقياً في تطوير المواد الدراسية في تعليم اللغة الأجنبية , وقد نزعم هنا أن التحليل التقابلي نافع أيضاً في تعليم اللغة لأبنائها ؛ إذ ثبت لنا بالتجربة العملية أن كثيراً من الظواهر اللغوية في العربية تكون أكثر وضوحاً حين تعرض على الدرس التقابلي , ومن هنا يصبح إدراكنا لطبيعة الظاهرة إدراكا أكثر علمية من فهمنا لبعض الجوانب المشتركة في قدرة التعليم حين تتلقى هذه الظاهرة , ويثمر ذلك _ بلا شك _ رؤية أفضل نحو تطوير المواد الدراسية لتعليم اللغة الأولى .
لقد ظلت الدراسات التقابلية تساهم في وضع الكتب ورسم المناهج المدرسية وتنه الباحثين بالأخطاء التي يمكن الوقوع فيها على ضوء دراساتهم للظواهر المماثلة، وترسم للدارسين الذين يرغبون في تعلم لغة جديدة منهجا يسيرون عليه مقابلا بمنهج في لغتهم الأم مع مراعاة العادات اللغوية التي يكن الدارس قد اكتسبها في لغته فتنبه إليها. وكذلك تساهم في اختيار الكتب المناسبة والمثمرة للدارسين وفي تدرج الكتب الدراسية في مجال البنية (النحوية) والنطق والمفردات والمحتوى الثقافي على أكمل وأحسن وجه .
وفي تذليل الصعوبات والمشاكل التي تواجه الطلاب الذين يتعلمون اللغة الأجنبية بعد حصر أوجه الاختلاف وأوجه التشابه بينها وبين لغة الأم، وتساعد المعلم على إضافة بعض التمارين الصالحة المناسبة ، غير الواردة في الكتب المقررة للدارسين أو على اختياره لهم التمارين المناسبة ، وكذلك تمهد الطريق للمدرس على شرح الموضوع وتحليل المشكلات التي تواجه الدارس بسرعة ودقة، لأنه يعرف الشكل أو النمط المقصود ويدرك على وجه الدقة الوجه الذي يسبب الصعوبة في ذلك النمط والبدائل التي يستعملها الدارس في ذلك الموضوع، ويكون قادرا على توجيه الدارس توجيها مختصرا أو إعطائه مؤشرا قد يحل ما يمكن أن يكون مشكلة كبيرة لدى التلاميذ ، وهكذا نجد أن علم اللغة التقابلية يعمل على تقويم المواد الدراسية قبل الاعتماد عليها للاستعمال وعلى تدريب الدارس على استيعاب الجمل وطريقة بنائها.
ولقد أظهر روبيرت لادو (Robert Lado) أهمية الدراسة التقابلية قائلا : " لا يكفي لمعلم أن يتحدث لغة معينة ليكون أهلا لتدريسها ، حتى ولو كانت هذه اللغة لغة الأم، بل لابد من معرفة الخصائص اللغوية للغة الهدف مع معرفة الحقائق اللغوية للغة الدارس الأصلية حتى يعرف المشكلات التي يتوقع أن يصادفها في تعليم لغة الهدف فيوجد حلولا لها" ولا بد من الوقوف على أوجه الاختلاف والاتفاق بين النظامين نظام لغة الأم للدارس ونظام لغة الهدف وجمع المعلومات التي يعتمد عليها في معالجة مشكلات طلابه.










الباب الثالث
الاختتام

أ‌. الخلاصة
1. التحليل التقابلى هو المقارنة بين اللغتين ليستا مشتركتين في أرومة واحدة، أما إذا كانت المقارنة بين لغتين من أرومة واحدة كالعربية والعبرية يدخل في مجال علم اللغة المقارنة.
2. التحليل التقابلي إجراء دراسة يقارن فيها الباحث بين لغتين أو أكثر، مبيناً عناصر التماثل والتشابه والاختلاف بين اللغات، بهدف التنبؤ بالصعوبات التي يتوقع أن يواجهها الدارسون عند تعلمهم لغة أجنبية. وهذا بالتالي يساعد في عدة أمور، منها : تأليف الكتب والمواد التعليمية المناسبة، وإعداد الاختبارات اللغوية المناسبة أيضاً. وغير ذلك من المجالات العملية التعليمية.
3. ظهر دور التحليل التقابلي بصـورة علمية في الخمسينات من القرن الميلادي الماضي عند لادو عام 1945. وفي عام 1957م ظهر أول كتاب بالإنجليزية وضعه اللغوي المعروف الدكتور روبرت لادو (Linguistic Acros Culture ) ليرشد الباحثين إلى إجراء الدراسات التقابلية , وقد ذكر أن من أهم فوائد التحليل التقابلي الانتفاع به في مجال إعداد المواد التعليمية فيقول في ذلك :" وأهم شيء في إعداد المواد التعليمية هو مقارنة اللغة والثقافة الأصليتين (للدارس ) باللغة والثقافة الأجنبيتين , وذلك من أجل التعرف على العقبات التي لابد من تذليلها في أثناء التدريس .



ب‌. اقتراحات و تعليقات
ونحن نفتاح باب التعليقات والتعقيبات للإخوة جميعاً فيما يتضمه هذا البحث من معلومات وغيرها. ونرجو من فضيلة الدكتور الإرشاد فإنه من طبيعة الطالب بل الإنسان أن يوجد في نفسه الخلاف كما أنه قد يوجد في هذا البحث هناك وها هنا نقص أو خطأ رغم أن الباحث بذل جهده في كتابة هذا البحث وتقديمه على أفضل مطلوب و أكمل وجه إلا أن لله الكمال وحده سبحانه.